Workshop ”Penyusunan Rencana Strategis Sekolah” di Sleman

11:39:00 PM Diposting oleh Subhan Afifi

Perubahan lingkungan eksternal dan internal sekolah yang sedemikian dinamis mengharuskan pengelola sekolah mempersiapkan langkah antisipasi yang cerdas dan strategis. Persaingan yang ketat, tuntutan masyarakat yang terus meningkat, perkembangan teknologi komunikasi yang semakin cepat, serta fenomena lainnya, dapat dimaknai sebagai ancaman atau peluang. Sementara itu, daya dukung SDM, infrastruktur, kurikulum, hingga metode pembelajaran yang sudah atau belum dimiliki, dapat berposisi sebagai kekuatan atau justeru kelemahan. Keterampilan memadukan sumber daya yang dimiliki serta memanfaatkan peluang menjadi kunci sukses manajemen berbasis sekolah.


Tanpa perencanaan strategis yang matang dan visi pengembangan yang jelas, sekolah akan berjalan tanpa arah. Hal ini akan tercermin dari pelaksanan program-program yang bersifat spontan dan sporadis, tanpa pemahaman tentang masalah yang dihadapi dan perencanaan yang komprehensif. Ukuran keberhasilan suatu program untuk menjamin mutu juga seringkali belum terfikirkan. Bisa jadi, ”Sekolah Berkualitas” yang didambakan semua pihak akhirnya tak lebih dari sekedar slogan.

Belum semua sekolah, apalagi di tingkat dasar, mengembangkan perencanaan strategis yang baik. Fahma Training Center menyelenggarakan workshop ”Penyusunan Rencana Strategis Sekolah”, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, 21 Maret 2009. Alhamdulillah, saya dipercaya untuk menjadi trainer pada acara tersebut bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ibu Dra Suyamsih, M.Pd

Dalam kesempatan itu Ibu Kepala Dinas lebih banyak memberikan materi terkait arah kebijakan pemkab Sleman untuk mengembangkan pendidikan. Sedangkan, saya, sesuai dengan TOR yang diberikan panitia, membahas teknis penyusunan renstra. Alhamdulillah, para kepala sekolah, pengurus yayasan dan guru berbagai sekolah se-Sleman itu, tampak antusias mengikuti acara hingga usai. Semua ingin sekolahnya lebih maju lagi, membuat rencana strategis yang baik adalah awalnya.

Sehari setelah acara itu, beberapa ibu guru masih sempat menelpon dan berkirim sms ke saya. Ada yang menanyakan apakah rumusan visi misi yang dimiliki sekolahnya sudah cukup menantang atau belum. Wah.. ibu-ibu guru kita ini sangat antusias untuk belajar. Ada juga yang berkirim sms seperti ini : ”Pak, kami sangat tertarik dengan tawaran Bapak untuk menjadikan sekolah kami TK unggulan. Kami mohon Bapak mau membimbing kami. Untuk itu apa yang perlu kami lakukan. Gratis atau tidak.” Hehe. Sms yang panjang dan susah untuk dijawab. Iya Bu guru, InsyaAllah. Apa yang bisa saya bantu akan saya bantu. Untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik ! Gak usah khawatir, hehe.

Optimisme dari Soni

10:43:00 AM Diposting oleh Subhan Afifi

Ini bukan merek produk elektronik atau pakaian dalam pria. Huruf akhirnya saja "i" bukan "y". Tapi nama sebuah daerah di Dampal Selatan, Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Saya tak pernah mengenal nama itu, hingga saat saya diundang menjadi salah satu pembicara dalam workshop nasional kepala sekolah Hidayatullah, di Balikpapan, 13-15 Maret lalu. Saat itu saya diminta memberikan materi tentang "Komunikasi Organisasi" dan "Strategi Public Relations Sekolah"


Saya mengenal nama "Soni", dan terkesan dengannya, setelah berjumpa dengan seorang peserta workshop itu. Ismaiel Ali, namanya. Ia ayah 4 orang anak, dan punya jabatan "mentereng" : Kepala Sekolah Sekolah Integral Hidayatullah Soni. Jangan buru-buru membayangkan menjadi kepala sekolah di daerah itu, sama dengan menjadi kepala sekolah di Jogja, atau kota-kota besar di negeri ini. Fasilitas lengkap, gaji lumyan, bekerja dengan anak buah yang mencukupi, tinggal suruh sana-suruh sini. Apa yang dihadapi Ismaiel justeru sebaliknya. Penuh perjuangan dan keterbatasan, tapi ia tetap saja tersenyum. Tak terlihat beban di wajahnya.

Lulusan pesantren Hidayatullah Gunungtembak, Balikpapan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Hidayatullah ini bercerita tentang sekolah yang ia pimpin. Sekolah yang di rintis dari sebuah untuk lepas kondisi yang penuh keprihatinan. Fasilitas yang sangat minim, masyarakat sekitar tergolong miskin, listrik pun masih sering "byar-pet". Apapun, Ia tetap optimis. "Dari Allah saja yang pasti," katanya tentang prinsip hidupnya. "Jika kita berharap ke yang lain, kita akan kecewa," tambahnya. Baru sekitar 6 bulan ini ia ditugaskan untuk mengembangkan pendidikan di Soni. Sebagai kader Hidayatullah, ia memang siap setiap saat untuk diterjunkan ke daerah manapun untuk mengembangkan pendidikan. Hidayatullah memang dikenal sebagai organisasi massa Islam yang memberikan perhatian pada pengembangan pendidikan dengan visi "Membangun Peradaban Islam".

Sebelum bertugas di Soni, Ismael adalah Kepala Sekolah Hidayatullah di Toli-Toli, daerah yang lebih maju, dengan kondisi yang lebih baik. Ia pernah juga bertugas di Bontang dan beberapa daerah lain bumi Papua. Kenapa ia tidak protes ditugaskan di daerah minus, dan tidak memilih tempat yang lebih mapan. " karena tugas memanggil, yang laksanakan," katanya. "lagipula kalau daerah seperti Bontang yang kaya, banyak orang berminat, fasilitas sudah ada, di sini lebih menantang" ujarnya lagi. Ia ingin total untuk mengabdi, memajukan pendidikan anak negeri, seberapun sulit dan terbatasnya medan yang harus dihadapi. Baginya, "Pendidikan adalah jihad fi sabilillah", "pendidikan adalah amal jariyah", "pendidikan sebagai investasi utama pembangunan peradaban". Persis seperti tulisan besar yang terpampang sebagai latar acara workshop itu. Ah, saya jadi malu sama Ismaiel. Rasanya, saya belum berbuat apa-apa. (***Subhan Afifi)

Workshop Nasional Kepala Sekolah Hidayatullah di Balikpapan

1:49:00 PM Diposting oleh Subhan Afifi

Departemen Pendidikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatullah akan menyelenggarakan rapat kerja nasional di Balikpapan, 13-15 Maret 2009. Rakernas tersebut akan membahas berbagai isu strategis menyangkut pendidikan integral Hidayatullah yang semakin berkembang di seluruh Indonesia.Selain Rakernas, forum tempat berjumpanya para mujahid pendidikan itu akan dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan manajerial dan keterampilan praktis para kepala sekolah Hidayatullah dalam bentuk Workshop Nasional.


Beruntung, saya mendapat kesempatan untuk hadir dalam rakernas dan workshop nasional tersebut. Melalui Pak Saryo S.Ag dan Bapak Ir Abu A’la Abdullah , anggota dan ketua Departemen Pendidikan DPP Hidayatullah, saya diundang sebagai salah satu trainer dalam workshop nasional itu. Saya diberi amanah untuk menyampaikan 2 materi yang terkait dengan komunikasi dan pendidikan, yaitu : Komunikasi Organisasi dan Public Relations Sekolah.

Materi itu menurut Pak Saryo penting untuk sekolah-sekolah Hidayatullah. Sekolah yang terus berkembang menuntut pengelolaan aspek komunikasi dilakukan secara cerdas. Walau memiliki visi, misi dan tujuan yang sama, para penggerak organisasi seringkali mengalami kebuntuan komunikasi bahkan konflik yang tak berujung. Sedangkan strategi public relations, diperlukan sekolah-sekolah Hidayatullah untuk membangun suasana internal yang kondusif dan menggairahkan, sekaligus mengembangkan citra positif lembaga di masyarakat. ”Bagaimana memasarkan sekolah, berhubungan dengan media massa, atau strategi fundraising dan membangkitkan dukungan masyarakat terhadap sekolah, penting untuk diketahui,” ujar Pak Saryo.

Bismillah, saya persiapkan sebaik mungkin materinya. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Saya juga senang, ini akan jadi pengalaman pertama menginjakkan kaki di bumi Kalimantan. Mengunjungi pesantren pusat Hidayatullah di Gunung Tembak Kalimantan, juga sudah lama saya idamkan. Pesantren yang menjadi sumber inspirasi bagi usaha mulia untuk menegakkan peradaban Islam. Semoga Allah memudahkan dan memberkahi... (***Subhan Afifi)